Triwardani, Maya Indah, H2A013038 (2017) EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L) DAN ERITROMISIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].
|
Text
Abstrak.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (132kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (107kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB VI.pdf Download (58kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (120kB) | Request a copy |
||
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (69kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian khusus, salah satunya infeksi akibat Staphylococcus aureus (S.aureus). Eritromisin merupakan salah satu antibiotik pilihan akibat infeksi S.aureus, selain itu pengobatan dengan kombinasi bahan tradisional seperti Lawsonia inermis L (Pacar kuku) juga kerap digunakan. Terapi kombinasi dapat memberikan efek sinergis yang mempercepat penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya efek sinergis kombinasi ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) dan eritromisin terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (S.aureus). Metode: Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar Kirby & Bauer. Jenis penelitian true eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Konsentrasi ekstrak daun pacar kuku dan eritromisin yang digunakan adalah 75% dan 0,01%. Perbandingan konsentrasi ekstrak daun pacar kuku dan eritromisin adalah 25:75, 50:50, dan 75:25. Analisis statistik menggunakan uji One Way Annova dan uji Post Hoc dengan tingkat kemaknaan 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan diameter daerah hambat ekstrak daun pacar kuku dan eritromisin berturut-turut sebesar 20 mm dan 10 mm. Rata-rata diameter daerah hambat pada perbandingan 25:75 ; 50:50 ; dan 75:25 berturut-turut sebesar 16,8 mm, 17,9 mm, dan 20,4 mm. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok P1 (Kombinasi ekstrak daun pacar kuku dan eritromisin 25:75) dan kelompok P3 (kombinasi 75:25) (p = 0,000) serta antara kelompok P2 (kombinasi 50:50) dan kelompok P3 (p = 0,001), dan tidak ada perbedaan signifikan pada kelompok P1 dan P2 (p = 0,070). Kesimpulan: Kombinasi ekstrak daun pacar kuku dan eritromisin memberikan efek antagonis. Semakin tinggi persentase dosis pacar kuku maka semakin meningkatnya efek penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan presentase dosis kombinasi 25, 50, dan 75 .
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Call Number: | 22/KTI/2017 |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Medical > S1 Medical |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 29 Nov 2017 03:05 |
Last Modified: | 07 Feb 2018 01:24 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1009 |
Actions (login required)
View Item |