FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEHAVIOUR BASED SAFETY PADA PEKERJA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN HOTEL, MALL DAN APARTEMEN T DI KOTA SEMARANG

NUGROHO, NURUL SAFITRI FERDIYATMI, A2A215090 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEHAVIOUR BASED SAFETY PADA PEKERJA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN HOTEL, MALL DAN APARTEMEN T DI KOTA SEMARANG. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (375kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (362kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (517kB) | Preview
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (439kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (995kB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (311kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (339kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Behaviour based safety merupakan metode yang efektif untuk pencegahan kecelakaan kerja. Behaviour based safety dapat mewujudkan target indeks keselamatan kerja dan juga dapat memberikan suatu pendekatan struktural untuk manajemen keselamatan kerja dalam waktu jangka panjang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan behaviour based safety pada pekerja konstruksi pembangunan hotel, mall dan apartemen T di Kota Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh para pekerja konstruksi pembangunan hotel, mall dan apartemen T yang berjumlah 42 pekerja dengan teknik total sampling. Variabel penelitian ini adalah karakteristik (usia, pendidikan, masa kerja, pengetahuan), manajemen (komunikasi, pengawasan, peraturan kebijakan) dan ketersediaan fasilitas/ APD. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 64,3% pekerja berusia ≥ 30 tahun dan 35,7% pekerja berusia < 30 tahun, 52,4% pekerja berpendidikan SMP dan 47,6% pekerja berpendidikan SD, 52,4% pekerja memiliki masa kerja lama ≥ 9 tahun dan 47,6% pekerja memiliki masa kerja baru < 9 tahun, 59,5% pekerja berpengetahuan baik dan 40,5% pekerja berpengetahuan kurang, 95,2% pekerja menyatakan komunikasi baik 4,8% pekerja menyatakan komunikasi kurang baik, 92,9% pekerja menyatakan pengawasan baik dan 7,1% pekerja menyatakan pengawasan kurang baik, 92,9% pekerja menyatakan peraturan dan kebijakan baik dan 7,1% pekerja menyatakan peraturan dan kebijakan kurang baik, 88,1% pekerja menyatakan ketersediaan fasilitas/APD terpenuhi dan 11,9% pekerja menyatakan ketersediaan fasilitas/APD tidak terpenuhi, 81,0% pekerja berperilaku selamat dan 19,0% pekerja berperilaku tidak selamat. Simpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan behaviour based safety adalah karakteristik (usia, pendidikan, masa kerja), manajemen (komunikasi, pengawasan, peraturan kebijakan) dan ketersediaan fasilitas/ APD. Faktor yang tidak berhubungan dengan behaviour based safety adalah pengetahuan. Sedangkan faktor yang sangat dominan berhubungan dengan behaviour based safety adalah ketersediaan fasilitas/ APD dan usia. Kata kunci: Behaviour based safety, pekerja konstruksi. Background: Behaviour based safety is an effective method for preventing occupational accidents. Behaviour based safety can achieve safety index targets and can also provide a structural approach to long term safety management. Objective: This study aims to determine the factors associated with behaviour based safety on construction workers hotel construction, mall and apartement T in the city of Semarang. Method: This research uses explanatory research type with cross sectional approach. The population of this research is all of construction workers hotel, mall and apartement T which amount to 42 workers with total sampling technique. The variables of this research are characteristics (age, education, working period, knowledge), management (communication, supervision, regulation policy) and availability of facilities/APD. Result: Based on the results of the study , it is known that 64,3% of workers aged ≥30 years and 35,7% of workers aged <30 years, 52,4% of junior educated workers and 47,6% of elementary educated workers, 52,4% ≥9 years and 47,6% of workers have a new work period of <9 years, 59,5% of knowledgeable workers and 40,5% of knowledgeable workers, 95,2% of workers stated good communication 4,8% of workers stated poor communication 92,9% of workers stated good supervision and 7,1% of workers stated poor supervision, 92,9% of workers stated good regulation and policy and 7,1% of workers stated that regulation and policy was not good, 88,1% of workers stated availability of APD facility fulfilled and 11,9% of workers said the availability of APD facilities is not met, 81,0% og the workers behaved safely and 19,0% of workers behaved unsaved. Conclusion: Factors related to behaviour based safety are characteristics (age, education, working period), management (communication, supervision, regulation policy) and availability of facilities/ APD. factors that are not related to behaviour based safety are knowledge. Whereas, a very dominant factor associated with behaviour based safety is the availability of facilities/ APD and age. Keywords: Behaviour based safety, construction workers.

Actions (login required)

View Item