HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Di Kelurahan Sendangguwo Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2017)

PANGESTIKA, RISKA DIAH, A2A013011 (2017) HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Di Kelurahan Sendangguwo Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2017). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (325kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (440kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (643kB) | Preview
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (583kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (543kB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (329kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (438kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue yang bertendensi menimbulkan shock dan kematian. Terjadinya DBD di Indonesia berhubungan dengan lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian DBD di Kelurahan Sendangguwo. Metode: Jenis penelitian ini survei analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini penderita DBD periode Agustus tahun 2016 sampai Juni 2017 dengan jumlah 56 sampel dan warga yang bertempat tinggal di sekitar rumah penderita yang berada di Kelurahan Sendangguwo. Analisis data yang digunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian yang didapatkan bahwa sanitasi lingkungan rumah penderita DBD dalam keadaan kurang berdasarkan pengelolaan kontainer air, pengelolaan sampah, keberdaan breeding places,keberadaan resting places. Pengelolaan kontainer air responden diperoleh hasil analisis (pvalue=0,025), (OR=10,800) sehingga menjadi faktor resiko kejadian DBD. Ada hubungan antara pengelolaan sampah dengan kejadian DBD (pvalue=0,025) dan (OR=10,800) sehingga menjadi faktor resiko kejadian DBD. Tidak Ada hubungan antara keberadaan breeding places dengan kejadian DBD (pvalue=0,081) dan (OR=5,200) berarti keberadaan breeding places bukan faktor resiko kejadian DBD. Ada hubungan antara keberadaan resting places dengan kejadian DBD (p value=0,038) dan (OR=4,500) sehingga menjadi faktor resiko kejadian DBD. Kesimpulan: Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu pengelolaan kontainer air, pengelolaan sampah, keberadaan resting places. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue (DBD), Sanitasi Lingkungan, Keberadaan Jentik. Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is caused by dengue virus and is transmitted through Aedes aegypti mosquito which contains dengue virus which is causing shock and death. The occurrence of dengue fever in Indonesia is associated with an environment that is still conducive to the occurrence of Aedes mosquito breeding place. This study aims to determine the relationship of environmental sanitation with the incidence of DHF in Sendangguwo Village. Method: This type of research is an analytic survey with case control approach. The sample in this research is DHF patients from August 2016 until June 2017 with 56 samples and residents who live around the house of patient who is in Sendangguwo Village. This research was conducted by conducting direct surveys to the field, interviews, and using questionnaires ie observation sheets. Result: The result of the research shows that the environmental sanitation of the dengue fever house is in a state of under water container management, waste management, the severity of breeding places, the existence of resting places. The management of the respondent's water container obtained the analysis result (pvalue = 0,025), (OR = 10,800) so it becomes the risk factor of DHF incidence. There is a relationship between waste management with DBD incidence (pvalue = 0,025) and (OR = 10,800) so it becomes a risk factor for DHF incidence. No relationship between the presence of breeding places and the occurrence of DBD (pvalue = 0,081) and (OR = 5,200) means that the presence of breeding places is not a risk factor for DHF occurrence. There was a relationship between the existence of resting places with the incidence of DHF (p value = 0.038) and (OR = 4,500) so that it becomes a risk factor for DHF incidence. Conclusion: Risk factors that the occurrence of DHF is the management of water containers, waste management, the existence of resting places. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Environmental Sanitation, Larva Existence.

Actions (login required)

View Item