SASANI, DINIATI FINDA, G0C014021 (2017) PERBEDAAN MORFOLOGI ERITROSIT PADA PEMBERIAN ANTIKOAGULAN EDTA KONVENSIONAL (PIPET MIKRO) DENGAN EDTA VACUTAINER. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
6. abstrak INDONESIA.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (229kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (996kB) | Preview |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (336kB) | Request a copy |
||
Text
bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (369kB) | Request a copy |
||
|
Text
bab 5.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (127kB) | Preview |
Abstract
Identifikasi morfologi sel eritrosit terdiri dari bentuk, warna, dan ukuran yang dapat dilihat pada sediaan hapus darah dengan pewarnaan giemsa/ wright dibawah mikroskop pada zona iv, v, vi perbesaran 100x. Identifikasi morfologi sel eritrosit menggunakan antikoagulan EDTA konvensional dengan konsentrasi 10 ul/ ml darah, pemberian EDTA pada darah dengan ukuran atau volume yang tidak sesuai akan mempengaruhi bentuk eritrosit warna dan ukuran, apabila EDTA berlebih mengakibatkan bentuk mengalami krenasi , akan tetapi saat ini sudah tersedia tabung EDTA vacutainer yang sudah di beri antikoagulan dengan perbandingan yang lebih tepat.Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan morfologi dari sel eritrositdengan penambahan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer. Jenis penelitian ini yaitu anaitik. Sampel diambil randem sebanyak 20 dari populasi warga Universitas Muhammadiyah Semarang. Uji yang di gunakan yaitu uji Mann Whitney menggunakan perangkt lunak SPSS for window versi 16.0. Hasil rerata pemeriksaan morfologi sel eritrosit menggunakan antikoagulan EDTA konvensional sebanyak 16 sel kelainan sedangkan EDTA Vacutainer sebanyak 0 sel kelainan. Hal ini menunjukan penggunaan EDTA konvensional lebih banyak menyebabkan kelainan bentuk sel dbanding EDTA vacutainer. Uji statistik Mann Whitney menunjukan nilai kemaknaan 0,000 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sampel dengan penambahan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer. Kata kunci : antikoagulan EDTA, vacutainer , morfologi sel eritrosit
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Contributors Thesis: | 248/D3.Ana/XII/2017 |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D3 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 19 Dec 2017 03:23 |
Last Modified: | 13 Apr 2018 03:30 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1177 |
Actions (login required)
View Item |