SETIAWAN, SHIFA FAUZIAH, G1C216194 (2017) ANALISIS KADAR ASAM OKSALAT PADA AIR REBUSAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L)AWAL DAN YANG DIDIAMKAN PADA SUHU RUANGAN. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) merupakan salah satu jenis bayam yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki banyak kandungan gizi, seperti vitamin, zat besi, protein, riboflavin,dll. Namun, bayam merah juga memiliki zat antigizi seperti asam oksalat yang dapat menyebabkan batu ginjal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lamanya waktudidiamkan (0,2,4,6,8 jam) air rebusan bayam merah terhadap kadar asam oksalat. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental. Sampel ditimbang, direbus dan didiamkan pada suhu ruang, kemudian kadar asam oksalat diukur dengan metode alkalimetri. Hasil pemeriksaan menunjukan rata-rata kadar asam oksalat pada air rebusan bayam merah setelah didiamkan pada suhu ruang selama 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam berturut-turut adalah 7582,87 mg/Kg; 8847,35 mg/Kg; 10111,01 mg/Kg; 11375,55 mg/Kg; dan 12639,50 mg/Kg. Hasil ini menunjukan terdapat peningkatan kadar asam oksalat pada air rebusan bayam merah yang telah didiamkan (0,2,4,6,8 jam) pada suhu ruang. Uji statistik Friedman test menunjukan nilai signifikansi 0,001 dengan nilai α 0,05 yaitu 0,001 ≤ 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi lama waktu pendiaman air rebusan bayam merah pada suhu ruang terhadap kadar asam oksalat. Kata kunci : Air rebusan bayam merah, kadar asam oksalat,variasi waktu pendiaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) merupakan salah satu jenis bayam yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki banyak kandungan gizi, seperti vitamin, zat besi, protein, riboflavin,dll. Namun, bayam merah juga memiliki zat antigizi seperti asam oksalat yang dapat menyebabkan batu ginjal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lamanya waktudidiamkan (0,2,4,6,8 jam) air rebusan bayam merah terhadap kadar asam oksalat. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental. Sampel ditimbang, direbus dan didiamkan pada suhu ruang, kemudian kadar asam oksalat diukur dengan metode alkalimetri. Hasil pemeriksaan menunjukan rata-rata kadar asam oksalat pada air rebusan bayam merah setelah didiamkan pada suhu ruang selama 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam berturut-turut adalah 7582,87 mg/Kg; 8847,35 mg/Kg; 10111,01 mg/Kg; 11375,55 mg/Kg; dan 12639,50 mg/Kg. Hasil ini menunjukan terdapat peningkatan kadar asam oksalat pada air rebusan bayam merah yang telah didiamkan (0,2,4,6,8 jam) pada suhu ruang. Uji statistik Friedman test menunjukan nilai signifikansi 0,001 dengan nilai α 0,05 yaitu 0,001 ≤ 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi lama waktu pendiaman air rebusan bayam merah pada suhu ruang terhadap kadar asam oksalat. Kata kunci : Air rebusan bayam merah, kadar asam oksalat,variasi waktu pendiaman
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D4 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 20 Dec 2017 02:51 |
Last Modified: | 20 Dec 2017 02:51 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1187 |
Actions (login required)
View Item |