PERBEDAAN EFEKTIVITAS FLAVONOID DAN TANINEKSTRAK DAUN SALAM(Syzygium polyanthum [Wight] Walp)TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Enterococcus faecalis

Ariyanti, Geeta, J2A013031 (2017) PERBEDAAN EFEKTIVITAS FLAVONOID DAN TANINEKSTRAK DAUN SALAM(Syzygium polyanthum [Wight] Walp)TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Enterococcus faecalis. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
3. Abstrak.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. SKRIPSI BAB I.pdf

Download (364kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. SKRIPSI BAB II.pdf

Download (567kB) | Preview
[img] Text
6. SKRIPSI BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (440kB) | Request a copy
[img] Text
7. SKRIPSI BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (355kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
8. SKRIPSI BAB V.pdf

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (350kB) | Preview

Abstract

Latar belakang : Penyakit karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering ditemukan di Indonesia. Keparahan karies dapat disebabkan oleh bakteri di rongga mulut yang dapat menimbulkan inflamasi sehingga mencapai saluran akar. Perawatan saluran akar merupakan prosedur yang dilakukan untuk mempertahankan gigi atau akar gigi agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya. Penelitian menyatakan bahwa hampir 90% bakteri yang ditemukan di saluran akar terinfeksi merupakan bakteri anaerob. Salah satu bakteri yang sering ditemukan ialah bakteri Enterococcus faecalis yang menimbulkan kegagalan dalam perawatan saluran akar. Daun salam merupakan salah satu tanaman herbal yang secara tradisional digunakan sebagai antibakteri. Efek antibakteri daun salam timbul akibat adanya kandungan alkaloid, saponin, tanin, polifenol, flavonoid, kuinon, steroid, dan triterpenoid. Metode : Penelitian ini merupakan jenis eksperimen laboratoris dengan bentuk rancangan post test only control group design dengan menggunakan metode difusi sumuran. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 28 sampel, setiap satu cawan petri dibuat tiga sumuran untuk tanin dengan konsentrasi 50%,75% dan 100%, kemudian untuk flavonoid satu cawan petri dibuat satu konsentrasi flavonoid 50%, 75%, 100% dan menggunakan kontrol negative dengan aquades. Semua cawan petri flavonoid dan tanin di inkubasi selama 24 jam. Pengukuran menggunakan sliding calipers dan data di analisa dengan menggunakan uji statistik Anova one Way. Hasil : Rerata diameter zona hambat flavonoid dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% sebesar 12,25 mm, 18,75 mm dan 29 mm, sedangkan tanin dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% sebesar 11 mm, 15,75 mm dan 19.5 mm. Hal tersebut menunjukan bahwa diameter zona hambat flavonoid lebih besar dibandingkan tanin. Uji Anova One Way menunjukan nilai p=0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara flavonoid dan tanin ekstrak daun salam dalam menghambat bakteri Enterococcus faecalis. Simpulan : Flavonoid lebih efektif menghambat bakteri Enterococcus faecalis dengan konsentrasi 100%. Kata kunci : Daun salam, tanin, flavonoid, perawatan saluran akar , Enterococcus faecialis

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 27/FKG/X/2017
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Faculty of Dentistry > S1 Dentistry
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1376

Actions (login required)

View Item View Item