DAYA ANTI MIKROBA LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP Staphylococcus aureus

Anggraeni, Diana, G0C014049 (2017) DAYA ANTI MIKROBA LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP Staphylococcus aureus. Diploma III thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Preview	Text 3. ABSTRAK B.INDONESIA.pdf Download (394kB) | Preview
Preview	Text BAB I DIANA.pdf Download (651kB) | Preview
Preview	Text BAB II Diana.pdf Download (525kB) | Preview
	Text bab III Diana.pdf Restricted to Repository staff only Download (493kB) | Request a copy
	Text bab iv diana.pdf Restricted to Repository staff only Download (572kB) | Request a copy
Preview	Text bab V diana.pdf Download (406kB) | Preview
Preview	Text daftar pustaka.pdf Download (407kB) | Preview

Abstract

Lendir bekicot mengandung zat analgesik, antiseptik, dan peptida antimikroba (Achasin), komponen-komponen tersebut mempunyai aktivitas antimikroba terhadap S. aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat lendir bekicot dengan konsentrasi 20%, 19%, 18%, 17%, 16%, 15%, 14%, 13%, 12% dan 11%v/v terhadap pertumbuhan S. aureus. Jenis penelitian eksperimen dengan metode sumuran. Sampel biakan murni S. aureus pada media Blood Agar Plate. Koloni diencerkan dalam NaCl fisiologis 0,85% dan distandarisasikan dengan standar Mc Farland 0,5, ditanam pada media Mueller-Hinton Agar dan ditambahkan lendir bekicot dengan konsentrasi 20%,19%, 18%, 17%, 16%, 15%, 14%, 13%, 12% dan 11% v/v dengan pelarut Phospat Buffered Saline 1X pada setiap sumuran sebanyak 150 μl. Kultur diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lendir bekicot memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan S. aureus. Diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 20% yaitu sebesar 17,67 mm dan diameter zona hambat terrendah pada konsentrasi 11% yaitu sebesar 13,33 mm. Semakin tinggi konsentrasi lendir bekicot semakin tinggi daya hambatnya. Kata kunci : Achatina fulica, Staphylococcus aureus

Actions (login required)

View Item