Faktor Risiko Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 7-9 Bulan

MAHARANI, NOVIANI DEWI, G2B216067 (2018) Faktor Risiko Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 7-9 Bulan. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_MUHAMMADIYAH UNIVERSITY SEMARANG" not defined].

[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (479kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB I.pdf

Download (433kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB II.pdf

Download (571kB) | Preview
[img] Text
9. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (522kB) | Request a copy
[img] Text
10. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (611kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
11. BAB V.pdf

Download (397kB) | Preview
[img]
Preview
Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (412kB) | Preview
[img]
Preview
Text
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (701kB) | Preview

Abstract

Noviani Dewi Maharani1, Ali Rosidi2 1,2Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Pemberian Air Susu Ibu merupakan salah satu program World Health Organization (WHO) dan Pemerintah RI gencar dikemukakan di sektor kesehatan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas anak. Tujuan penelitian ini membuktikan kepercayaan/budaya/mitos, pelayanan kesehatan di tempat persalinan dan pengalaman menyusui sebagai faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif. Jenis penelitian observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7-9 bulan memberikan ASI eksklusif (Kontrol) dan tidak memberikan ASI eksklusif (Kasus). Teknik pengambilan sampel cluster random sampling, didapatkan jumlah sampel sebanyak 43 orang (kasus) dan 43 orang (kontrol). Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan α = 95% dan penentuan Odd Rasio (OR). Ibu percaya mitos puting belah sebanyak 34,9% pada kelompok tidak ASI eksklusif dan 48,8% pada kelompok ASI eksklusif. Ibu tidak mendapatkan pelayanan IMD 53,5% dari kelompok tidak ASI eksklusif dan 48,8% dari kelompok ASI eksklusif. Ibu tidak mendapatkan petunjuk teknik menyusui dari tempat persalinan 97,7% dari kelompok tidak ASI eksklusif dan 83,7% dari kelompok ASI eksklusif. Ibu mendapatkan susu formula dari tempat persalinan pada kelompok tidak ASI eksklusif sebanyak 14,0% dan 32,6% pada kelompok ASI eksklusif. Ibu pernah menyusui sebelumnya pada kelompok tidak ASI eksklusif 16,3% dan 76,7% pada kelompok ASI eksklusif. Pelayanan kesehatan di tempat persalinan bukan faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif (p value = 0,825, OR = 1,215), begitu juga kepercayaan/budaya/mitos bukan faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif (p value = 1,000, OR = 1,145). Faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif adalah pengalaman menyusui (p value = 0,000, OR = 16,971). Edukasi menyusui dan pendampingan konselor atau motivator bagi ibu yang belum mempunyai pengalaman menyusui diperlukan agar tidak berrisiko gagal memberikan ASI eksklusif. Kata kunci : ASI eksklusif, mitos menyusui, pengalaman menyusui.

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Contributors Thesis: 094/S1.GIZI/V/2018
Subjects: R Medicine > Nutrition
Divisions: Faculty of Nursing and Health > S1 Nutrition
Depositing User: Unnamed user with email magang@undip.ac.id
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1774

Actions (login required)

View Item View Item