Meilasari, Titik, H2A014004 (2018) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STRES AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SEKTOR FORMAL DI KOTA SEMARANG. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].
|
Text
Abstrak.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (244kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (471kB) | Preview |
|
Text
BAB III(3).pdf Restricted to Repository staff only Download (557kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV(1).pdf Restricted to Repository staff only Download (287kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (313kB) | Preview |
Abstract
pekerjaannya dan dapat mempengaruhi respon emosional, proses berpikir serta kondisi fisik pekerja yang berakibat pada penurunan performa, efisiensi dan produktivitas bekerja. Data menunjukan stress akibat kerja dapat mengakibatkan gangguan tidur dan sakit kepala, jantung koroner dan hipertensi, absensi atau tidak masuk kerja serta timbulnya kecelakaan di lingkungan kerja. Pada bulan februari 2012 sebanyak 120,4 juta pekerja Indonesia mengalami stres kerja. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental dan kuisioner Life Event Scale untuk mengukur stres kerja. Data diambil pada bulan November-Desember 2017. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 30 PNS Kantor Kecamatan Semarang Selatan, 15 anggota polri bagian staff Polrestabes Semarang dan 15 TNI bagian staff Kantor Oditurat Militer II-10 Semarang. Analisis bivariat menggunakan uji rank spearman dan uji chi-square. Analisis multivariat menggunakan uji regresi ordinal. Hasil: Uji rank spearman dan uji chi-square didapatkan variabel usia (p=0,000), masa kerja (p=0,000), beban kerja mental (p=0,000) dan hubungan interpersonal (p=0,002) memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stres akibat kerja, sedangkan variabel peran individu (p=0,103) dan pengembangan karir (p=0.893) tidak ada hubungan dengan kejadian stres akibat kerja.Variabel masa kerja adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian stres akibat dengan nilai p=0,024 dan nilai OR exp(1,521) = 4,576. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, masa kerja, beban kerja mental dan hubungan interpersonal terhadap kejadian stres akibat kerja. Tidak ada hubungan antara peran individu dan pengembangan karir terhadap kejadian stres akibat kerja. Masa kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian stres akibat kerja.
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medical > S1 Medical |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 17 Jul 2018 01:14 |
Last Modified: | 17 Feb 2021 07:24 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1850 |
Actions (login required)
View Item |