Priyana, Titin, G2B216020 (2018) Kebiasaan Makan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Sindrom Metabolik pada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Tegal. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (341kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (504kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (289kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (393kB) | Request a copy |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (174kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
NASKAH PUBLIKASI (MANUSCRIPT).pdf Download (344kB) | Preview |
Abstract
Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala klinis yang menggambarkan gangguan metabolisme tubuh meliputi obesitas sentral, peningkatan kadar trigliserida, penurunan kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar glukosa darah dan resistensi insulin. Masa transisi epidemiologi, demografi, gizi dan pergeseran gaya hidup diduga berperan penting sebagai mata rantai terjadinya sindrom metabolik. Kejadian sindrom metabolik pada ASN Pemerintah Kota Tegal sebesar 26,95% dari total ASN yang mengikuti posbindu. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebiasaan makan sebagai faktor risiko kejadian sindrom metabolik pada ASN Pemerintah Kota Tegal. Jenis penelitian merupakan analitik observasional dengan rancangan studi kasus-kontrol perbandingan 1: 1 (Matched Case Control). Jumlah sampel sebanyak 70 orang terdiri atas 35 orang sampel kasus yaitu ASN yang mengalami sindrom metabolik dan 35 orang sampel kontrol yaitu ASN yang tidak mengalami sindrom metabolik, dengan teknik pengambilan stratified random. Data karakteristik responden dan indikator sindrom metabolik diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran sedangkan kebiasaan makan diperoleh melalui wawancara menggunakan FFQ. Uji statistik menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan makan makanan tinggi natrium (28,6%), tinggi lemak (75,7%), tinggi gula (57,1%), sering konsumsi makanan berpengawet (11,4%) dan sering konsumsi makanan siap saji (17,1%). Analisis statistik menunjukkan bahwa kebiasaan makan merupakan faktor risiko kejadian sindrom metabolik dengan p-value = 0,001, OR = 10,074, 95% CI = 2,596-39,11 (tinggi natrium), p-value = 0,026, OR = 4,58, 95% CI = 1,316- 15,932 (tinggi lemak), p-value = 0,002, OR = 5,712, 95% CI = 2.008-16,244 (tinggi gula), dan p-value = 0,026, OR = 6,600, 95% CI = 1,326-32,843 (makanan siap saji). Sedangkan kebiasaan makan makanan berpengawet bukan merupakan faktor risiko kejadian sindrom metabolik. Kata kunci : Sindrom metabolik, makanan berisiko, Aparatur Sipil Negara (ASN)
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Contributors Thesis: | 110/S1.GIZI/VII/2018 |
Subjects: | R Medicine > Nutrition |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > S1 Nutrition |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1958 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |