Amalia, Rizqi, G2B216008 (2018) USIA IBU HAMIL YANG BERISIKO DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL YANG KURANG DARI STANDAR SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BAYILAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LEBAKSIU. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (418kB) | Preview |
|
|
Text
10. BAB I.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
11. BAB II.pdf Download (430kB) | Preview |
|
Text
12. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (365kB) | Request a copy |
||
Text
13. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (311kB) | Request a copy |
||
|
Text
14. BAB V.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (312kB) | Preview |
|
|
Text
18. MANUSKRIP.pdf Download (578kB) | Preview |
Abstract
Berat badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah usia ibu, pertambahan berat badan saat hamil, status gizi ibu, Lingkar Lengan Atas (LILA), dan Kadar Haemoglobin (Hb). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah usia ibu hamil dan pertambahan berat badan ibu hamil sebagai faktor risiko kejadian BBLR di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lebaksiu. Jenis penelitian yang digunakan adalah case control dengan jumlah sampel 42, yang terdiri dari kelompok kasus (bayi BBLR) sebanyak 21 dan kelompok kontrol (bayi berat normal) 21 sampel. Sampel berusia antara 20 – 42 tahun dengan rata – rata usia 29,69 ± 6,414. Pertambahan berat badan ibu hamil berkisar antara (-3 – 23) kg dengan rata – rata 7,88 ± 5,427. Berdasarkan usia, sebagian besar sampel (76,2%) tidak berisiko, dan sebagian besar sampel (76,2%) berisiko. Hasil uji statistik menunjukkan usia ibu hamil bukan merupakan faktor risiko kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lebaksiu (nilai p = 1,000) dan pertambahan berat badan ibu hamil merupakan faktor risiko kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lebaksiu (nilai p = 0,03) dan pertambahan berat badan yang tidak sesuai dengan standar, akan berisiko sebanyak 5,486 kali lebih tinggi melahirkan bayi BBLR daripada ibu hamil yang pertambahan berat badannya sesuai dengan standar (OR : 5,846 95% CI : 1,065 – 32,082). Usia ibu hamil bukan merupakan faktor risiko kejadian BBLR di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lebaksiu, dan pertambahan berat badan ibu hamil merupakan faktor risiko kejadian BBLR di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lebaksiu. Kata kunci : BBLR, usia ibu hamil, pertambahan berat badan ibu hamil
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Contributors Thesis: | 040/S1.GIZI/V/2018 |
Subjects: | R Medicine > Nutrition |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > S1 Nutrition |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 15 Aug 2018 06:03 |
Last Modified: | 15 Aug 2018 06:03 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/2035 |
Actions (login required)
View Item |