TINGKAT KEPARAHAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE 1 AGUSTUS 2012 – 31 AGUSTUS 2013

Nugroho, Prima Maulana Cahyo, H2A010040 (2014) TINGKAT KEPARAHAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE 1 AGUSTUS 2012 – 31 AGUSTUS 2013. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1.pdf

Download (68kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 2.pdf

Download (134kB) | Preview
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (74kB) | Request a copy
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (143kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
bab 5.pdf

Download (54kB) | Preview
[img]
Preview
Text
dapus.pdf

Download (63kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang :Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO) 2010 Prevalensi BBLR lebih sering terjadi di negara-negara berkembang dan pada keluarga dengan ekonomi sosial rendah diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia. Angka kejadian BBLR di negara berkembang dapat mencapai 43% sedang di negara maju hanya mencapai 10,8%. Pada BBLR beresiko untuk mengalami kegagalan nafas yang akan menjadi asfiksia neonatorum, hal ini dikarenakan oleh kurangannya surfaktan berdasarkan rasio lesitin atau sfingomielin kurang dari 2, disamping itu pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernapasan yang masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung (pliable thorax) dengan kondisi bayi akan beresiko mengalami hipoksia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat BBLR dengan tingkat keparahan asfiksia neonatorum di RSUD Kabupaten Karanganyar periode 1 Agustus 2012 – 31 Agustus 2013. Metode :Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Cara pengambilan sample dilakukan secara total sampling, dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 125 BBLR. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisiskorelasi rank spearman. Hasil :JumlahBBLR dengan derajat BBLR (berat bayi lahir 1500 – 2500)di RSUD merupakan yang terbanyak dengan jumlah 107(85,6%). Jumlah Asfiksia Neonatorum tingkat keparahan sedang merupakan yang terbanyak di RSUD Kabupaten Karanganyar dengan jumlah 104 (83,2%). Dari uji hubungan derajat BBLR dengan tingkat keparahan Asfiksia Neonatorum di RSUD Kabupaten Karanganayr dengan menggunakan analisis Rank Spearman diperoleh ρ value sebesar 0,00 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat keparahan asfiksia neonatorum dengan derajat BBLR, yang berarti semakin berat derajat BBLR maka semakin tinggi tingkat keparahan Asfiksia Neonatorum dan nilai koefisien 0,600 yang berarti kekuatan hubungan antara derajat BBLR dengan tingkat keparahan Asfiksia Neonatorum masuk dalam kategori kuat (0,6 – 0,79). Kesimpulan :Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara derajat BBLR dengan tingkat keparahan Asfiksia nenoatorum, semakin berat derajat BBLR maka semakin tinggi resiko terjadi asfiksia neonatorum.

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 22/KTI/2014
Contributors Thesis: 1. dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A. Msi, Med 2. dr. Afiana Rohmani
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: Faculty of Medical > S1 Medical
Depositing User: Users 1 not found.
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/213

Actions (login required)

View Item View Item