PERBANDINGAN CLINICAL OUTCOME PASIEN INFARK MIOKARD AKUT ST-ELEVASI (STEMI) PASCATERAPI INTERVENSI KORONER PERKUTAN PRIMER DAN TERAPI FIBRINOLITIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG.

Sofyan, Itsnaini Al Amira, H2A012060 (2016) PERBANDINGAN CLINICAL OUTCOME PASIEN INFARK MIOKARD AKUT ST-ELEVASI (STEMI) PASCATERAPI INTERVENSI KORONER PERKUTAN PRIMER DAN TERAPI FIBRINOLITIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].

[img]
Preview
Text
Itsnaeni.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Latar belakang: STEMI merupakan suatu kegawatdaruratan medis dengan komplikasi yang kompleks dan berat, sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Terapi reperfusi (fibrinolitik dan Primary PCI) yang diberikan tepat indikasi dan waktu (<12jam) dapat menurunkan kejadian komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis clinical outcome yang dilihat dari lama perawatan dan komplikasi pada pasien STEMI pascaterapi Primary PCI maupun fibrinolitik di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Cara: Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analitik melalui pendekatan retrospective dengan desain cross sectional. Sampling menggunakan metode purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga didapatkan 76 pasien, terdiri atas 38 pasien pascaterapi primary PCI dan 38 pasien pascaterapi fibrinolitik. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan uji mann-whitney dan uji chi-square. Hasil: Lama rerata perawatan pascaterapi primary PCI dan fibrinolitik ( 4 vs 7 hari; p=<0,0001(significant)). Komplikasi pascaterapi primary PCI dan fibrinolitik adalah angina pectoris pascainfark 10,5% vs 28,9% (OR 1,259;p=0,044) perdarahan minor 5,3% vs 21,1% (OR 1,200;p=0,042), gagal jantung 2,6% vs 23,7% (OR 1,276;p=0,007), disfungsi ventrikel kiri 0 vs 23,7% (OR 1,310;p=0,002), stroke non hemoragik 2,6% vs 21,1 % (OR 1,233;p=0,028), syok kardiogenik 0 vs 15,8% (OR 1,226 ;p =0,012), dan blok AV derajat 1 0 vs 15,8% (OR 1,188;p=0,025), diperoleh nilai p= <0,05(significant) dan nilai OR > 1artinya pasien yang mendapat terapi fibrinolitik mempunyai peluang 1 kali lebih besar terjadi komplikasi dibandingkan dengan primary PCI. Kesimpulan: Clinical outcome berupa lama perawatan lebih singkat dan komplikasi lebih rendah pada pasien STEMI pascaterapi Primary PCI dibandingkan fibrinolitik

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medical > S1 Medical
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/231

Actions (login required)

View Item View Item