Perbandingan Metode Spatial Lag X, Spatial Autoregressive Model, dan Spatial Error Model untuk Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Jawa Tengah

DP, Prettya Recha, B2A017054 (2018) Perbandingan Metode Spatial Lag X, Spatial Autoregressive Model, dan Spatial Error Model untuk Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Jawa Tengah. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
1. Abstrak.pdf

Download (313kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB 1.pdf

Download (831kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB II.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
9. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (609kB) | Request a copy
[img] Text
10. BAB IV..pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
11. BAB V.pdf

Download (695kB) | Preview
[img]
Preview
Text
12. DAPUS.pdf

Download (700kB) | Preview

Abstract

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan mendasar yang menjadi pusat perhatian baik di pemerintahan pusat ataupun daerah. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, dan merupakan provinsi paling tinggi tingkat kemiskinannya di pulau jawa pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kemiskinan dengan menggunakan pendekatan regresi spasial yaitu Spatial Lag X (SLX), Spatial Autoregressive Model (SAR) dan Spatial Error Model (SEM) . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel yang digunakan adalah upah minimum kab/kota, tingkat pengangguran terbuka, angka harapan hidup, indeks pembangunan manusia, dan jumlah penduduk. Berdasarkan hasil penelitian, model SEM merupakan model terbaik, pemodelan SEM menunjukkan adanya dependensi spasial error, hal ini terlihat dari variabel prediktor upah minimum kab/kota dan angka harapan hidup memiliki tanda negatif dan variabel prediktor jumlah penduduk memiliki tanda positif dan signifikan pada tingkat 5%. Koefisien lambda bertanda negatif dan tidak signifikan, artinya lambda tidak berperan penting pada model SEM, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemiskinan di suatu wilayah dipengaruhi oleh upah minimum kab/kota, angka harapan hidup dan jumlah penduduk wilayah tersebut serta residual dari wilayah lain yang berdekatan memiliki karakteristik yang sama. Berdasarkan kesimpulan tersebut diharapkan kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan upah minimum kab/kota dan berupaya meningkatkan angka harapan hidup penduduk di Provinsi Jawa Tengah serta menurunkan jumlah penduduk untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: Regresi Spasial, SEM, Kemiskinan Jawa Tengah

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 031/Statistik/X/2019
Subjects: L Education > Statistics
Divisions: Faculty of Agricultural Science and Technology > S1 Statistics
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/2405

Actions (login required)

View Item View Item