POUTUDE, SHITI HADJAR, A2A013019 (2018) FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA (Studi kasus di Desa Lamahora, Kec. Nubatukan, Kab. Lembata). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
artikel siap CD.pdf Download (766kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak shiti.pdf Download (447kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (427kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (647kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (524kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (634kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (502kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (478kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang : Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Plasmodoium, vektor malaria adalah nyamuk anopheles. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya malaria seperti penggunaan Obat anti nyamuk, kebiasaaan keluar malam, penggunaan kelambu, pengobatan malaria, jumlah ternak peliharaan dan jarak kandang dengan rumah. Nyamuk anopheles mempunyai kebiasaan menghisap darah manusia dan hewan. Tujuan : untuk mengetahui hubungan kejadian malaria berdasarkan perilaku masyarakat dn keberadaan ternak peliharaan di daerah endemis malaria. Metode : Jenis Penelitian Analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu responden yang memiliki ternak peliharaan (kambing dan sapi) sebanyak 30 responden.variabel bebas dalam penelitian ini pemakaian obat anti nyamuk, kebiasaan Keluar malam,pengobatan malaria, jumlah ternak, dan jarak kandang dengan rumah serta variable terikat yaitu keberadaan Plasmodium pada manusia dan ternak. Analisis data menggunakan uji chi square Hasil : Sebagaian besar tidak menggunakan obat anti nyamuk sebanyak 16 (53,3%), Semua responden sering keluar malam sebanyak 30 (100,0%), Sebagian responden tidak menggunakan kelambu sebanyak 11(36,7%), Jumlah ternak peliharaan yang kurang dari 2 ternak sebanyak 16 (53,3%). Tidak ada hubungan antara pemakaian obat anti nyamuk dengan keberadaan Plasmodium pada manusia dengan p. value 0,675 (> 0,05). Tidak ada hubungan antara penggunaan kelambu dengan keberadaan Plasmodium dengan p.value 0,372( > 0,05). Tidak ada hubungan antara jumlah ternak dengan keberadaan Plasmodium pada manusia dengan p. value 1,000 (> 0,05). Tidak ada hubungan antara jarak kandang dengan keberadaan Plasmodium pada manusia dengan p. value 1, 000 (> 0,05). Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara pemakaian obat anti nyamuk. Penggunaan kelambu, jumlah ternak dan jarak kandang dari rumah. Kata kunci : keberadaaan Plasmodium pada manusia dan ternak peliharaaan, pemakaian obat anti nyamuk, penggunaan Kelambu, kebiasaan keluar malam, jumlah ternak dan jarak kandang dengan rumah.
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Call Number: | 012/S1FKM/VII/2018 |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > S1 Public Health |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/2410 |
Actions (login required)
View Item |