RESISTENSI VEKTOR DENGUE STRAIN PEDESAAN TERHADAP INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF TEMEPHOS DAN MALATHION (Studi Di Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak)

HARTATI, FITRI WIDAYATI ENDARNING, A2A216070 (2018) RESISTENSI VEKTOR DENGUE STRAIN PEDESAAN TERHADAP INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF TEMEPHOS DAN MALATHION (Studi Di Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
MANUSCRIPT.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (403kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (450kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (509kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (636kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (390kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Aedes aegapty merupakan vektor utama Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemberantasan vektor menggunakan insektisida terutama di daerah endemis paling diminati oleh masyarakat. Penelitian ini untuk mengetahui resistensi insektisida temephos dan malathion terhadap vektor dengue di daerah pedesaan yang endemis DBD.. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional . Populasi penelitian adalah seluruh larva strain Batursari . Sampel sebanyak 60 rumah yang diambil dari 20 rumah disekitar rumah kasus DBD dengan ketinggian wilayah yang bervarisai. Variabel bebas dari penelitian ini adalah ketinggian wilayah, bahan aktif insektisida, jumlah kematian nyamuk. Variabel terikat resistensi larva dan nyamuk Aedes terhadap temephos dan malathion.. Hasil: berdasarkan hasil observasi larva di wilayah desa Batursari RW 30, RW 3, RW XX adalah jenis Aedes Aegypti dengan kepingsanan larva di RW III dan RW XX terjadi pada menit ke 15 dengan rata rata 0,25, Sedangkan pada menit ke 20 larva mengalami kepingsanan di ketiga RW yaitu dengan rata rata 2 di RW XXX, 2,25 di RW III dan 2,25 di RW XX. Untuk paparan dengan malathion 5 % di dapatkan hasil Kepingsanan nyamuk terjadi di menit ke 10 dengan rata rata 2,8. Mortalitas menunjukkan persentase 100% untuk ketiga RW baik itu akibat paparan dengan temephos 0,02 mg/L ataupun malathion 5%. Simpulan: Larva dan nyamuk Aedes aegypti di wilayah desa Batursari di RW XXX, RW III, RW XX masih rentan terhadap temephos 0,02 mg/L dan Malathion 5%. Sehingga insektisida tersebut masih efektif untuk pengendalian vektor di wilayah tersebut. Kata kunci: Resistensi,Malathion,Temephos

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 085/S1FKM/I/2019
Contributors Thesis: 1. Dr. Sayono, S.KM, M.Kes (Epid) 2. Wahyu Handoyo, S.KM, M.Kes
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Faculty of Public Health > S1 Public Health
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/2552

Actions (login required)

View Item View Item