PERBEDAAN INDEKS ERITROSIT MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN K2EDTA DAN K3EDTA METODE AUTOMATIC

Anggraini, Asing, G1C014032 (2018) PERBEDAAN INDEKS ERITROSIT MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN K2EDTA DAN K3EDTA METODE AUTOMATIC. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
MANUSCRIPT.pdf

Download (916kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (472kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (496kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (645kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (555kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (510kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (393kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (459kB) | Preview

Abstract

Indeks eritrosit merupakan parameter yang paling sering digunakan untuk mengetahui adanya anemia baik itu MCV, MCH, dan MCHC. Indeks eritrosit berkaitan dengan jumlah eritrosit seperti MCV apabila eritrosit menurun maka hasil MCV akan menurun. Penggunaan antikoagulan K2EDTA dalam bentuk kering lambat melarut oleh karena itu tidak menyebabkan penyusutan eritrosit dengan meningkatnya konsentrasi EDTA, pada saat dilakukan pemeriksaan eritrosit menggunakan alat hematology analyser hasil pemeriksaan hitung jumlah eritrosit tetap stabil penggunaan antikoagulan K3EDTA dalam bentuk cair dapat menggencerkan sampel dan dapat menyebabkan penyusutan eritrosit sehingga, pada saat dilakukan pemeriksaan eritrosit menggunakan alat Hematology analyser hasil pemeriksaan hitung jumlah eritrosit akan turun. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan indeks eritrosit menggunakan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA. Jenis penelitian adalah penelitian analitik, sampel diambil secara acak sebanyak 16 mahasiswa DIV Analis Universitas Muhammadiyah Semarang. Hasil pemeriksaan indeks eritrosit menunjukan MCV K2EDTA cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan K3EDTA, MCH juga menunjukan hasil yang sama yaitu Hasil K2EDTA cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan K3EDTA, dan hasil MCHC yang diperoleh seimbang antara K2EDTA dan K3EDTA. Uji statistik paired T-test menunjukan nilai kemaknaan 0,108, 0,208, dan 0,421. Taraf Nilai kemaknaan 0,05 yaitu 0,108, 0,208, dan 0,421 ≥ 0,05 sehingga dapat dsimpulkan bahwa tidak ada perbedaan indeks eritrosit dengan menggunakan tabung K2EDTA dan K3EDTA. Kata kunci : Indeks Eritrosit, Antikoagulan K2EDTA, Antikoagulan K3EDTA.

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 057/D4.ana/I/2019
Contributors Thesis: 1. Tulus Ariyadi, S.KM.,M.Si 2. Andri Sukeksi, SKM,M.Si
Subjects: R Medicine > Health Analyst
Divisions: Faculty of Nursing and Health > D4 Health Analyst
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/3042

Actions (login required)

View Item View Item