RAHMADANI , AVIANA FITRI, G1C217228 (2018) PENGARUH LAMA FIKSASI BNF 10% DAN METANOL TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS JARINGAN DENGAN PEWARNAAN HE (Hematoxylin-Eosin). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
MANUSCRIPT.pdf Download (797kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (601kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (609kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (648kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (46kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (127kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (594kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (599kB) | Preview |
Abstract
Fiksasi adalah suatu metode untuk mempertahankan komponen-komponen sel atau jaringan agar tidak mengalami perubahan dan tidak mudah rusak. Bahan pengawet yang rutin digunakan dalam proses fiksasi adalah larutan Buffer Neutral Formalin (BNF) 10% merupakan cairan fiksatif untuk mengawetkan jaringan pada pemeriksaan histopatologi rutin. Selain BNF 10% larutan fiksasi yang dapat digunakan adalah metanol. Secara umum fiksasi dilakukan selama 12-24jam. Waktu fiksasi tergantung dari jenis fiksatifnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama fiksasi BNF 10% dan metanol terhadap gambaran mikroskopis jaringan dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Jenis penelitian deskriptif analitik. Sampel penelitian ini adalah organ hati dan ginjal hewan coba kelinci kemudian difiksasi dengan BNF 10% dan metanol selama 6, 24 jam dan 7 hari sampel dibuat preparat histology dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin kemudian dinilai gambaran sediaan. Hasil penelitian fiksasi BNF 10% dengan menggunakan variasi waktu 6 jam dan 24 jam diperoleh hasil gambaran mikroskopisnya baik. Sedangkan, pada fiksasi 7 hari diperoleh hasil kurang baik. Jaringan yang difiksasi menggunakan metanol dengan variasi waktu 6, 24 jam dan 7 hari diperoleh hasil gambaran mikroskopis untuk keseluruhan kurang baik. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis Test untuk sampel yang difiksasi menggunakan larutan fiksatif BNF 10% dan Metanol masing-masing diperoleh nilai 0,082 > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan fiksasi menggunakan BNF 10% dan metanol terhadap gambaran mikroskopis. Kata kunci : BNF 10%, Fiksasi, Hematoxylin-Eosin, Metanol
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Call Number: | 199/D4.Ana/1/2019 |
Contributors Thesis: | 1. Dra. Sri Sinto Dewi, M.Si.Med 2. Arya Iswara, M.Si.Med |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D4 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/3081 |
Actions (login required)
View Item |