HUBUNGAN BULLYING TERHADAP EKSPRESI EMOSI PADA SISWA DI SMA N I TENGARAN

Faizin, Kholid Al, G2A217093 (2019) HUBUNGAN BULLYING TERHADAP EKSPRESI EMOSI PADA SISWA DI SMA N I TENGARAN. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Text 20. FULL TEXT KHOLID.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti, hal ini diperlihatkan ke dalam aksi yang menyebabkan seseorang menderita aksi ini di lakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang ulang dan dilakukan dengan perasaan senang Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah ada hubungan bullying dengan ekspresi emosi pada siswa SMAN I Tengaran. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitataif yang menggunakan rancangan cross sectional menggunakan MDP kuesioner dan Berkeley Ekspresivitas kuesioner (BEQ) yang memiliki 16-item pertanyaan. Penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI MIPA SMAN I Tengaran sejumlah 186 responden. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara puposive random sampling sehingga jumlah sample menjadi 118. Data dianalisi secara univariat dan bivariat menggunakan Fisher’s Exact Test. Hasil Penelitian: Peneliti mendapatkan data bullying di SMAN I Tengaran tergolong rendah, bullying ringan sebesar rata-rata 93,2 dan bullying berat rata-rata 6,8. Sedangkan ekspresi emosi negatif rata-rata 43,93, sedangkan ekspresi emosi positif rata-rata 52,1. Dari uji analisis Fisher’s exact test didapatkan nilai P significant 2-sided sebesar 1,000>0,05 yang berarti tidak adanya hubungan bullying dengan ekspresi emosi, P significant 1-sided 0,519 > 0,05 yang berarti bullying tidak ada hubungan dengan ekspresi emosi. Simpulan: Tidak ada hubungan bullying dengan expresi emosi pada siswa kelas XI SMAN I Tengaran. Saran: Semua pihak diharapkan lebih peka terhadap perilaku bullying yang terjadi di sekolah. Guru bisa memberi bimbingan konseling kepada pelaku dan korban bullying untuk meningkatkan hubungan sosial.

Actions (login required)

View Item