Rahmandasari, Vika Dhian, J2A015012 (2019) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LARUTAN MADU RANDU DENGAN KLORHEKSIDIN 0,2% TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PORPHYROMONAS GINGIVALIS (in vitro). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
12. ABSTRAK.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text
13. BAB I.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text
14. BAB II.pdf Download (524kB) | Preview |
|
Text
15. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (652kB) | Request a copy |
||
Text
16. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (543kB) | Request a copy |
||
|
Text
17. BAB V.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (313kB) | Preview |
|
|
Text
Manuscript.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Pendahuluan: Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri Gram negatif obligat anaerob yang banyak ditemukan dalam akumulasi plak gigi dan dapat menyebabkan perubahan patologis jaringan periodontal dengan mengaktifkan respon imun dan inflamatori host yang secara langsung mempengaruhi sel-sel periodonsium. Madu randu merupakan madu monoflora yang dapat berperan sebagai agen antibakteri karena memiliki pH yang rendah, kandungan senyawa aktif seperti komponen fenolat dan saponin serta hidrogen peroksida (H2O2). Tujuan: Untuk membandingkan efektivitas pemberian larutan madu randu konsentrasi 15%, 30%, 60%, 90% dan klorheksidin 0,2% terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris (in vitro) dengan post test only group design. Penelitian ini menggunakan variabel independenberupa larutan madu randu konsentrasi 15%, 30%, 60%, 90%, dan klorheksidin 0,2%, serta variabel dependen berupa lebar zona daya hambat bakteri Porphyromonas gingivalisyang diukur dengan metode difusi sumuran. Hasil: Larutan madu randu dengan konsentrasi 90% dan klorheksidin 0,2% efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalisdengan rerata lebar zona hambat 1,55 mm dan 9,71 mm, sedangkan larutan madu randu konsentrasi 15%, 30%, dan 60% tidak efektif karena tidak memiliki rerata lebar zona hambat. Klorheksidin 0,2% menunjukkan efektivitas yang paling besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dibandingkan variabel independen lainnya. Kesimpulan: Larutan madu randu konsentrasi 90% efektif menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan klorheksidin 0,2%. Kata kunci:Madu randu, Porphyromonas gingivalis, lebar zona daya hambat
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Call Number: | 022/S1.FKG/XII/2019 |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Faculty of Dentistry > S1 Dentistry |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/3834 |
Actions (login required)
View Item |