GAMBARAN KEJADIAN MALOKLUSI PADA ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME DI KOTA SEMARANG

ARIFIANTI,NURUL, J2A015035 (2019) GAMBARAN KEJADIAN MALOKLUSI PADA ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME DI KOTA SEMARANG. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
abstract.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (500kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (240kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (286kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (341kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (253kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar pustaka.pdf

Download (388kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ARTIKEL PENELITIAN.pdf

Download (299kB) | Preview

Abstract

Pendahuluan: Down Syndrome merupakan kelainan genetik disebabkan kelainan autosom, yaitu memiliki tiga kromosom (trisomi) pada kromosom 21 yang dapat menyebabkan perubahan keterbelakangan mental dansebagian besar memiliki masalah dalam kesehatan gigi dan mulut seperti maloklusi. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran kejadian maloklusi pada anak penderita Down Syndrome di Kota Semarang. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa Down Syndrome di SLB Negeri Semarang, SLB YPAC Semarang dan SLB Pelita Ilmu Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan subyek penelitian sebanyak 50 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi maloklusi. Analisis data yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Hasil Penelitian: Ditemukan tingginya angka maloklusi pada anak penderita Down Syndrome. Sebanyak 86% dari mereka adalah maloklusi klas III Angle. Hal ini dapat terjadi karena masalah pembentukan maksila yang tidak seiring dengan pertumbuhan mandibula sehingga sering ditemukan mandibula yang prognatik dan masalah kesehatan yang biasanya lemah ditambah dengan edukasi yang kurang bagi orang tua. Kesimpulan: Angka kejadian maloklusi klas III Angle sangat tinggi pada anak Down Syndrome sehingga dibutuhkan perawatan ortodonti untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Kata kunci: kelainan genetik, Down Syndrome, maloklusi

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 012/S1.FKG/XII/2019
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Faculty of Dentistry > S1 Dentistry
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/3851

Actions (login required)

View Item View Item