Khasanah, Faridatun, A2A215064 (2017) PERBEDAAN KEJADIAN HEPATITIS B PADA DARAH DONOR BERDASARKAN KARAKTERISTIK ORANG TEMPAT DAN WAKTU (Studi di Palang Merah Indonesia Kota Semarang). Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
Abstrak.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang: Hepatitis merupakan masalah kesehatan Dunia dengan estimasi kematian cenderung meningkat. Kematian akibat hepatitis mencapai 1,4 juta pertahun akibat sirosis dan kanker hepar, dimana 47% diakibatkan oleh infeksi virus Hepatitis B (VHB). Penularan hepatitis B dapat melalui penggunaan jarum suntik yang tidak aman, tranfusi darah, serta dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Secara khusus skrining untuk menjaring penderita hepatitis B di Indonesia masih belum ditegakan, kecuali pada pendonor darah di Palang Merah Indonesia (PMI). Data dari PMI tersebut dapat digunakan sebagai data awal dalam melihat karakteristik dari penderita hepatitis B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian Hepatitis B karakteristik berdasarkan karakteristik orang tempat dan waktu. Metode: Data diperoleh dari Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Kota Semarang, didapat 114 sampel yang di tentukan berdasarkan rumus lemeshow dengan pendekatan case control. Data tersebut diolah menggunakan analisis chi square, logistik multifariat serta analisis spasial. Hasil: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kejadian Hepatitis B dengan umur (p=1,000), jenis kelamin (p=0,288), dan tempat tinggal (di dalam dan di luar Kota Semarang) (p=0,189). Sedangkan karakteristik pekerjaan ada perbedaan kejadian dengan Hepatitis B (p=0,027). Analisis secara multifariat perbedaan kejadian hepatitis B yang paling tinggi adalah pada karakteristik pekerjaan dengan p=0,018 OR 3,714 (CI: 1,248-11,056) mereka yang tidak bekerja mempunyai 3,714 resiko terinfeksi virus Hepatitis B. Analisis Spasial menunjukan kecamatan Pedurungan yang tertinggi kejadian HBsAg reaktif. Simpulan: Mereka yang tidak bekerja (mahasiswa dan IRT) beresiko terinfeksi virus Hepatitis B. Implikasinya perhatikan pola konsumsi dan hindari penggunaan alat kebersihan diri bersama. Kata Kunci: Kejadian Hepatitis B, Unit Tranfusi Darah (UTD), Palang Merah Indonesia (PMI), HBsAg Reaktif.
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Call Number: | 011/S1FKM/V/2017 |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > S1 Public Health |
Depositing User: | Unnamed user with email magang@undip.ac.id |
Date Deposited: | 10 Jul 2017 03:17 |
Last Modified: | 30 Jan 2018 06:37 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/387 |
Actions (login required)
View Item |