AULINA, NOVITA, G0C016050 (2019) PERBANDINGAN KUALITAS SEDIAAN ORGAN GINJAL TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN FIKSASI 24 JAM + 2 MINGGU MENGGUNAKAN BNF 10% dan ALKOHOL 70% PADA PEWARNAAN HE. Diploma III thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].
|
Text
abstrak.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (357kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (290kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (557kB) | Request a copy |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (39kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (351kB) | Preview |
Abstract
Proses fiksasi lebih dari 24 jam dapat menyebabkan pengerasan pada jaringan. Jaringan yang difiksasi dengan BNF 10%, secara mikroskopis sudah terbukti menyerap warna dengan baik pada semua jaringan, inti berwarn biru, sitoplasma bewarna merah muda. Alkohol merupakan larutan dengan daya dehidrasi yang kuat dan menyebabkan pengerasan serta pengerutan pada jaringan organ tikus, dapat mengkoagulasi protein dan melarutkan lemak, hal ini disebabkan daya tembus alkohol yang kurang baik oleh karena itu jaringan cepat menjadi keras dan mengkerut sehingga sediaan organ ginjal tikus sukar dipulas. Sedangkan fiksasi 24 jam lebih mudah dan dapat digunakan untuk mengawetkan jaringan dalam kurun waktu yang cukup lama, namun daya fiksasinya lebih lambat yakni 12-24 jam. Histoteknik adalah metode yang digunakan untuk membuat sajian histologi dan spesimen tertentu melalui suatu rangkaian proses sehingga menjadi sajian yang siap untuk dianalisis. Spesimen tertentu dapat berupa jaringan dari manusia atau hewan. Teknik sithohistologi merupakan salah satu teknik laboratorium yang dipergunakan dalam kegiatan eksperimental. Hasil pemeriksaan dari teknik sithohistologi adalah berupa spesimen mikroskopis setelah dilakukan pewarnaan sesuai dengan yang dibutuhkan, salah satunya adalah pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Salah satu tahapan histoteknik adalah fiksasi. Fiksasi bertujuan untuk mengawetkan jaringan dan mengeraskan jaringan, agar jaringan yang akan diamati tidak mengalami perubahan bentuk ataupun ukuran. Larutan fiksatif yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan Buffer Neutral Formalin (BNF) 10% merupakan larutan fiksatif umum dan paling banyak digunakan sebagai salah satu larutan fiksatif rutin dalam pembuatan sediaan jaringan histologi serta mengawetkan jaringan pada pemeriksaan histopatalogi rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perbandingan mikroskopis organ ginjal yang difiksasi dengan BNF 10% dan alkohol 70% pada pewarnaan Hematoxylin – Eosin (HE). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Hasil penelitian adalah Kualitas sediaan jaringan ginjal yang difiksasi menggunakan larutan fiksatif BNF 10% diperoleh hasil baik 10% dan kurang baik 90%. Kualitas sediaan jaringan ginjal yang difiksasi menggunakan larutan fiksatif Alkohol 70% diperoleh hasil baik 90% dan kurang baik 10%. Kesimpulannya menunjukan adalah Kualitas sediaan jaringan ginjal yang difiksasi menggunakan larutan fiksatif Alkohol 70% lebih baik dibandingkan BNF 10%. Kata Kunci : Histoteknik, fiksasi, ginjal tikus
Item Type: | Thesis (Diploma III) |
---|---|
Call Number: | 014/D3.Ana/XII/2019 |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D3 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/3887 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |