PERBEDAAN KERENTANAN VEKTOR DENGUE TERHADAP SIPERMETRIN 0,05% BERDASARKAN TOPOGRAFI

ARIANI, NUR FRIDA, A2A012017 (2017) PERBEDAAN KERENTANAN VEKTOR DENGUE TERHADAP SIPERMETRIN 0,05% BERDASARKAN TOPOGRAFI. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammdiyah Semarang" not defined].

[img]
Preview
Text
1.6. ABSTRAK.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1.11. BAB I.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1.12. BAB II.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
1.13. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
1.14. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
1.15. BAB V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1.16. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus merupakan vektor primer dan sekunder dalam transmisi virus dengue. Pengendalian berbasis insektisida terus dilakukan seiring dengan tingginya insidensi Demam Berdarah Dengue. Resistensi Aedes aegypti terhadap insektisida telah banyak dilaporkan, namun kerentanan Aedes albopictus terhadap insektisida tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan resistensi nyamuk Aedes spp. terhadap insektisida sipermetrin 0,05% di dua wilayah yang berbeda. Metode: Suvei vektor dilakukan selama dua bulan sejak mei 2016 sampai juni 2016. Larva dikumpulkan dari tendon air di dalam dan luar rumah termasuk tendon air alami, di rumah penderita DBD dan radius 50 meter rumah di sekitarnya. Larva dipelihara menjadi nyamuk dewasa berumur 3 sampai 5 hari, nyamuk dewasa kenyang darah dan dijadikan subjek uji bioassay standar WHO. Hasil: Mortalitas nyamuk Aedes aegypti dari kota semarang berkisar antara 72% - 92% dengan rerata 86%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 8% - 20% dengan rerata 16%. Mortalitas nyamuk Aedes albopictus dari Kota Semarang berkisar antara 96% - 100% dengan rerata 99%, sedangkan dari Kabupaten Semarang berkisar antara 80% - 92% dengan rerata 87%. Simpulan: Aedes aegypti dari Kota Semarang masih berstatus toleran, sedangkan nyamuk dari Kabupaten Semarang telah resisten terhadap sipermetrin 0,05%, Aedes albopictus dari Kota Semarang masih rentan, sedangkan dari Kabupaten Semarang sudah toleran terhadap sipermetrin 0,05%. Kata Kunci: Aedes aegypti, Aedes albopictus, Resistensi, Sipermetrin

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 014/S1FKM/V/2017
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions: Faculty of Public Health > S1 Public Health
Depositing User: Unnamed user with email magang@undip.ac.id
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/401

Actions (login required)

View Item View Item