Sa’adah, Afifatus, G0C217014 (2020) GAMBARAN MIKROSKOPIK JARINGAN JANTUNG PADA PROSES FIKSASI 24 JAM DAN 48 JAM MENGGUNAKAN ALKOHOL 70% PADA PEWARNAAN HE (Hematoxylin-Eosin). Diploma III thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text
Manuscript.pdf Download (574kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (279kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (394kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (244kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (117kB) | Preview |
Abstract
Fiksasi adalah salah satu proses histoteknik yang bertujuan untuk mempertahankan morfologi jaringan seperti kondisi awal atau fisiologis. Alkohol 70% merupakan salah satu larutan yang bisa digunakan untuk fiksasi. Alkohol 70% mudah diperoleh, harga terjangkau, memiliki daya penetrasi cepat, dapat melarutkan lemak, dan jaringan tanpa harus dicuci dengan cara khusus. Kekurangan fiksasi alkohol 70% adalah jaringan dapat mengekrut sehingga tidak terwarnai dengan maskimal. Lamanya waktu fiksasi dapat mempengaruhi jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mikroskopis jaringan jantung pada proses fiksasi 24 jam dan 48 jam menggunakan alkohol 70% pada pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Jenis penelitian eksperimental menggunakan sampel jantung kelinci yang difiksasi dalam wadah yang berbeda selama 24 jam dan 48 jam masing-masing sebanyak 15 sampel. Pengolahan yang baik menunjukkan gambaran mirkoskopis tidak terjadi perubahan struktur jaringan otot jantung, warna biru/ungu pada inti sel jelas, warna merah muda pada sitoplasma jelas, serta hasil pewarnaan sama. Hasil pengamatan gambaran sediaan mikroskopis jaringan jantung pada proses fiksasi 24 jam dan 48 jam menggunakan alkohol 70% pada pewarnaan Hematoksilin – Eosin menunjukkan hasil yang sama yaitu 100% preparat kurang baik. Perbedaan terletak pada kerapuhan jaringan, preparat yang difiksasi dengan alkohol 70% selama 24 jam tidak mengalami kerapuhan. Sedangkan jaringan jantung yang difiksasi dengan alkohol 70% selama 48 jam 53% terlihat rapuh dan 47% tidak rapuh. Kata kunci: fiksasi, alkohol 70%, sediaan jantung.
Item Type: | Thesis (Diploma III) |
---|---|
Call Number: | 015/D3.Ana/II/2020 |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D3 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/4221 |
Actions (login required)
View Item |