GAMBARAN PERILAKU PEMANFAATAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) PADA LAKI-LAKI SEKS LAKI-LAKI (LSL) DENGAN HIV/AIDS DI WILAYAH PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG

Ningrum, Endah Titis, G2A016089 (2020) GAMBARAN PERILAKU PEMANFAATAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) PADA LAKI-LAKI SEKS LAKI-LAKI (LSL) DENGAN HIV/AIDS DI WILAYAH PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Preview	Text 1 COVER.pdf Download (350kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (207kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
Preview	Text BAB I.pdf Download (380kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (453kB) | Preview
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (506kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (470kB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (167kB) | Preview
Preview	Text Daftar Pustaka.pdf Download (384kB) | Preview
Preview	Text Surat Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah.pdf Download (99kB) | Preview

Abstract

Salah satu program dari pemerintah adalah voluntary counselling and testing (VCT) untuk konseling, untuk pencegahan penularan HIV/AIDS, dan untuk penjaringan awal HIV/AIDS. Dukungan layanan kesehatan untuk merubah perilaku yang sehat dan aman, psikologis, pengetahuan HIV/AIDS, memberikan solusi memecahkan masalah yang terkait dengan penderita HIV/AIDS, membantu memotivasi untuk pentingnya pengobatan ARV. Penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan Voluntary Counselling and Testing (VCT) pada Laki-laki Seks Laki-laki (LSL) dengan menggunakan teori Health Belief Model (HBM) yang meliputi perceived benefits (persepsi keuntungan), perceived barriers (persepsi hambatan) , cues to action (stimulus/bertindak) dan teori Lawrence Green yang meliputi : faktor pendukung/enabling, faktor penguat/reinforcing, pemanfaatan layanan klinik VCT di Puskesmas Poncol Kota Semarang Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian dipilih menggunakan cara Online Raosoft Sample Size Calculator dengan toleransi eror (1%) maka didapatkan sampel sebanyak 40 orang Laki-laki Seks Laki-laki (LSL). Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata usia responden 27-32 tahun, usia minimum 20 tahun dan usia maksimum 45 tahun, responden dengan rata-rata pendidikan terakhir yaitu SMA sebanyak 28 responden. Persepsi keuntungan pemanfaatan VCT dengan kategori baik sebesar 55,0%, Persepsi hambatan terhadap pemanfaatan VCT dalam kategori baik sebesar 60,0%, isyarat bertindak terhadap pemanfaatan VCT dalam kategori baik sebesar 65,0%, faktor pendukung keyakinan terhadap pemanfaatan layanan VCT dalam kategori baik yaitu sebesar 80,0%, faktor penguat / stigma negatif yang dipengaruhi oleh lingkungan dengan kategori baik sebesar 55,0%, faktor pemanfaatan layanan klinik VCT dalam kategori tidak baik sebesar 52,5%. Kesimpulan dari pemanfaatan VCT di Puskesmas Poncol Kota Semarang memiliki komponen persepsi keuntungan pemanfaatan vct dengan kategori baik, persepsi hambatan terhadap layanan VCT dengan kategori baik, isyarat bertindak dalam melakukan pemeriksaan VCT dalam kategori baik, faktor pendukung / keyakinan positif terhadap ketersediaan layanan VCT dalam kategori baik, faktor penguat /stigma negatif yang dipengaruhi oleh lingkungannya dalam kategori baik, pemanfaatan layanan klinik VCT masih dalam kategori tidak baik. Saran dari Penelitian ini diharapkan bisa dilakukan dengan observasi langsung, dan memberikan penyuluhan dengan media yang menarik agar responden berinisiatif untuk melakukan pemanfaatan layanan VCT dengan baik. Kata kunci : Pemanfaatan layanan VCT, HIV/AIDS

Actions (login required)

View Item