Dewi, Tri Murti Kumala, G0C017070 (2020) PADA PROSES DEPARAFINISASI MENGGUNAKAN MINYAK KAYU PUTIH PADA PEWARNAAN HE (Hematoxylin eosin). Diploma III thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].
|
Text
Halaman Depan.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text
MANUSCRIPT.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (64kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (157kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (87kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (119kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (41kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (46kB) | Preview |
|
|
Text
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.pdf Download (40kB) | Preview |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (241kB) | Request a copy |
Abstract
Deparafinisasi merupakan proses awal sebelum dilakukan pewarnaan pada sediaan jaringan. Proses deparafinisasi bertujuan menghilangkan parafin yang masih terdapat pada jaringan.. Xylol merupakan larutan umum digunakan sebagai agen deparafinisasi karena memiliki sifat non polar dan pelarut organik sehingga dapat melunturkan parafin. Xylol memiliki dampak kurang baik bagi kesehatan karena itu perlu bahan alternatif pengganti xylol. Minyak Kayu Putih merupakan minyak atsiri berasal dari tanaman Kayu Putih, memiliki senyawa -terpinol sebanyak 87,7%. Kandungan -terpinol minyak kayu putih memiliki kelarutan sama dengan alkohol dan bersifat asam PH 5 dapat memperjelas inti sel diproses pewarnaan. Minyak kayu putih memiliki sifat non polar hanya larut dalam alkohol. sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan sisa parafin yang terdapat dalam jaringan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan kualitas sediaan jaringan yang dideparafinisasi dengan xylol dan minyak kayu putih. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan cross sectional. Sampel menggunakan ginjal marmut melalui processing jaringan diolah 30 sediaan dengan pewarnaan HE. Kualitas sediaan dinilai dengan sistem skoring kemudian dianalisis dengan uji statistik. Hasil sediaan dideparafinisasi dengan xylol berkualitas baik 100% (Sebagai kontrol) dan sediaan dideparafinisasi Minyak kayu putih berkualitas baik 86,7%. Kesimpulan sediaan jaringan dideparafinisasi dengan xylol dan minyak kayu putih menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas sediaan berdasarkan uji statistik.
Item Type: | Thesis (Diploma III) |
---|---|
Call Number: | 71 |
Subjects: | R Medicine > Health Analyst |
Divisions: | Faculty of Nursing and Health > D3 Health Analyst |
Depositing User: | perpus unimus |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/4527 |
Actions (login required)
View Item |