HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN MORFOMETRI PLASENTA

AIFA, SEPTIANA ARUM NUR, A2A215039 (2017) HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN MORFOMETRI PLASENTA. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Semarang" not defined].

Preview	Text Abstrak.pdf Download (296kB) | Preview
Preview	Text BAB 1.pdf Download (405kB) | Preview
Preview	Text BAB 2.pdf Download (799kB) | Preview
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (642kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (475kB) | Request a copy
Preview	Text BAB 5.pdf Download (325kB) | Preview
Preview	Text Daftar pustaka.pdf Download (388kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang dapat menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi. Ibu hamil yang mengalami anemia akan mengalami penurunan fungsi plasenta. Bayi yang dilahirkan dengan plasenta abnormal memiliki risiko untuk terjadi penyakit penyumbatan arteri, gagal jantung, hipertensi dan kanker dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian anemia pada ibu hamil dengan morfometri plasenta. Metode: Kadar hemoglobin diambil berdasarkan catatan pada rekam medis dan sebanyak 44 plasenta dari ibu anemia dan tidak anemia diukur berat, diameter, ketebalan, luas permukkaan, panjang tali pusat dan bentuk plasenta secara langsung. Hasil pengukuran diuji dengan korelasi Pearson dan Rank Spearman, sedangkan bentuk plasenta diuji dengan Chi-square. Hasil: Sebanyak 75% ibu hamil mengalami anemia pada trimester, sebagian besar plasenta lahir memiliki berat dan tebal yang normal, diameter dan panjang tali pusat seluruhnya normal, dan sebagian besar memiliki ukuran yang lonjong. Berat plasenta (p=0,000), tebal plasenta (p=0,023), luas permukaan plasenta (p=0,000) dan diameter plasenta (p=0,000) artinya memiliki hubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Panjang tali pusat (p=0,872) artinya tidak memiliki hubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Seluruhnya memiliki arah hubungan (r) negatif, pengujian dilakukan pada tingkat kemaknaan (α) 95%. Bentuk plasenta (p=1,00) artinya tidak memiliki hubungan dengan anemia pada ibu hamil, OR=0,939 (95%, CI=0,861-1,024). Simpulan: Kejadian anemia pada ibu hamil memiliki hubungan dengan berat, tebal, luas permukaan dan diameter plasenta, akan tetapi tidak memiliki hubungan dengan panjang tali pusat dan bentuk plasenta. Kata kunci: Anemia, plasenta, morfometri plasenta. Background: Anemia in pregnancy is a major health problem that effect on maternal and fetal health, placental function will decreased and influence on fetal condition. Baby born with abnormal placenta have greater risk to get arterial plug, heart failure, hipertention and cancer in adults. The aim of this study is to correlate betwen anemia in pregnancy and placental morphometric. Method: The hemoglobin level was taken from medical record and there was 44 placentaes from anemic and non-anemic 3rd trimester of pregnant woman measured weight, diameter, thickness, chorionic plate area, umbilical cord length and placental shape. The correlation was analyzed by Pearson Correlation and Rank Spearman, the placental shape was analyzed by Chi-square tests. Result: There was 75% anemic pregnant women when in 3rd trimester, majority of the placental weight and thickness was normal, all of the diameter and umbilical cord length is all in normal, and majority of the shape is ovale. Placental weight (p=0,000), thickness (p=0,023), chorionic plate area (p=0,000) and diameter (p=0,000), whereas umbilical cord length (p=0,872), (α=95%). Placental shape p>0,05, OR=0,939 (95%, CI=0,861-1,024). Conclusion: Anemia in pregnancy has correlation with placental weight, thickness, chorionic plate area and diameter but there are no correlation with umbilical cord length and placental shape.. Keyword: Anemia, placenta, placental morphometric.

Actions (login required)

View Item