PENGARUH PEMBERIAN OBAT ANTI MALARIA TERHADAP LAMA RAWAT PASIEN MALARIA FALSIPARUM TANPA KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LAHAT

Alathas, Syarifah Alfi Azzulfa, H2A010048 (2014) PENGARUH PEMBERIAN OBAT ANTI MALARIA TERHADAP LAMA RAWAT PASIEN MALARIA FALSIPARUM TANPA KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LAHAT. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (60kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (227kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (71kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (58kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar pustaka.pdf

Download (62kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang : Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian di dunia, terutama di daerah – daerah tropis. Kab. Lahat (Sumatera Selatan), merupakan salah satu daerah endemik malaria di Indonesia, dengan jumlah kasus rawat jalan sebanyak 4.210 kasus dan rawat inap sebanyak 2.034 kasus pada tahun 2012. WHO mengatakan, penggunaan artemisin-base combination therapy (ACT) merupakan terapi yang efektif untuk malaria falsiparum tanpa komplikasi, dikarenakan banyaknya resistensi palsmodium terhadap kloroquin. Selain itu, penggunaan ACT juga dapat mempercepat penyembuhan pasien, dibandingkan penggunaan obat – obat non ACT. Tujuan : Menganalisis hubungan pemberian obat anti malaria terhadap lama perawatan pasien malaria falsiparum tanpa komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lahat periode Januari – Mei 2013. Metode : Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dan didapatkan sampel sebanyak 280 pasien malaria falsiparum tanpa komplikasi. Hasil : Pengobatan malaria dengan menggunakan derivat ACT, baik peroral maupun injeksi, dapat menurunkan lama perawatan pasien malaria (20,8 % dan 18,0%) dibandingkan dengan penggunaan derivat Non ACT baik peroral maupun injeksi (25,0 % dan 23,5 %) sebagai pengobatan malaria, walaupun setelah dilakukan uji statistik, hal tersebut tidak terbukti P > alpha Kesimpulan : Rata – rata lama perawatan pasien malaria di RSUD Kab. Lahat adalah 4,41 ± 2,044 hari. Pemberian obat anti malaria derivat ACT dan Non ACT baik injeksi maupun peroral mempengaruhi lama perawatan pasien malaria di RSUD Kab. Lahat, walaupun setelah uji statistik tidak didapatkan hasil yang bermakna.

Item Type: Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) )
Call Number: 36/KTI/2014
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Faculty of Medical > S1 Medical
Depositing User: perpus unimus
URI: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/1512

Actions (login required)

View Item View Item