Adillah, Farah Nida, H2A012066 (2016) HUBUNGAN DEPRESI DENGAN KONTROL GLIKEMIK PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, ["eprint_fieldopt_institution_UNIMUS" not defined].
|
Text
Skripsi Farah Nida.pdf Download (431kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang :Menurut Global status report World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular yang menyita banyak perhatian adalah diabetes melitus.Diabetes melitus tipe 2merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.Pada pasien lansia berumur > 60 tahun lebih rentanterhadap penyakit komplikasi diabetes melitus dan sindrom geriatri.Diabetes melitus tipe 2 berpotensi memunculkan depresi pada pasien lansia. Selain itu, diabetes melitus tipe 2 dengan depresi juga dapat meningkatkan risiko keparahan penyakit berupa komplikasi diabetes melitus.Penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan depresi dengan kontrol glikemik pada lansia penderita diabetes melitus tipe 2. Metode:Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang di analisis dengan uji korelasi chi square dan korelasi Pearson. Jumlah sampel diambil menggunakan teknik random sampling sebanyak30pasien lansia penderita diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Tugurejo Semarang Periode Desember 2015 – Februari 2016. Hasil :Hasil analisis bivariat dari 30 sampel, menunjukkan bahwa ada hubungan antara depresi dengan glukosa darah sewaktu (p=0,000) dengan nilai korelasi 0,793, ada hubungan antara depresi dengan glukosa darah puasa (p=0,001) dengan nilai korelasi 0,554,ada hubungan antara depresi dengan kadar Hb1Ac (p=0,000). Kesimpulan : Hasil penelitian menunujukkan bahwa depresi berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah sewaktu (p=0,000), depresi berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah puasa (p=0,000), serta depresi berhubungan dengan meningkatnya kadar HbA1c (p=0,001). Sehingga semakin tinggi depresi pasien lansia diabetes melitus tipe 2 semakin tinggi pula kadar glukosa darah dan kadar HbA1c.
Item Type: | Thesis (Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) ) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Faculty of Medical > S1 Medical |
Depositing User: | perpus unimus |
Date Deposited: | 03 May 2017 04:05 |
Last Modified: | 03 May 2017 04:05 |
URI: | http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/279 |
Actions (login required)
View Item |