PERTUMBUHAN KERAK BARIUM FOSFAT PADA SUHU 30 0 C DAN 50 0 C DALAM SISTEM HEAT EXCHANGER

SIGIT, WRATSONGKO (2019) PERTUMBUHAN KERAK BARIUM FOSFAT PADA SUHU 30 0 C DAN 50 0 C DALAM SISTEM HEAT EXCHANGER. Sarjana / Sarjana Terapan (S1/D4) thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang.

	Text fulltex.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
Preview	Text JURNAL.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

PERTUMBUHAN KERAK BARIUM FOSFAT PADA SUHU 30 C DALAM SISTEM HEAT EXCHANGER 0 0 C DAN 50 ABSTRAK Dunia industri yang menggunakan sistem pemanas (heat exchanger) sering mengalami permasalahan kerak (scaling/fouling) sehingga menyebabkan berkurangnya diameter pipa, borosnya energi, besarnya biaya perawatan, tingginya tekanan yang ditimbulkan dan pecahnya pipa tersebut. Untuk itu diperlukan usaha pengontrolan/pertumbuhan kerak pada permukaan dalam pipa. Proses pergerakan barium posfat (Ba3(PO4)2) di dalam pipa. Pengaruh variasi suhu terhadap masa kerak Ba3 (PO4)2 dan pengaruh suhu terhadap morfologi dan komposisi kristal Ba3 (PO4)2. Proses pengerakkan dilakukan dengan eksperimen pembentukan kerak. Hasil dari penelitian tersebut adalah semakin tinggi suhu membuat kerak yang terbentuk semakin banyak pada suhu 30 C menghasilkan massa kerak 36, 12 mg dan pada suhu 50 0 C menghasilkan massa kerak 104, 25 mg. Semakin tinggi suhu membuat waktu induksi semakin cepat. Waktu induksi untuk suhu 30 0 C adalah 48 menit dengan nilai konduktivitas 8664 µS/cm. Pada suhu 50 0 C menghasilkan waktu induksi 26 menit dengan nilai konduktivitas 8760 µS/cm mulai terbentuk kerak. Analisis SEM menunjukkan perbedaan morfologi antara suhu 30 0 C dan suhu 50 0 0 C adalah morfologi bentuk kristal. Semakin teratur dan besar, hal ini disebabkan pada kondisi suhu yang semakin tinggi kristal terbentuk, semakin ke arah hard scale. Kata kunci: barium fosfat, suhu, karakterisasi

Actions (login required)

View Item